Rabu, 14 April 2010

CHAPTER 1


AKATSUKI VS ROOKIE 12

Dropped Out

DUARR!!

Terdengar suara ledakan dari arah aula. Deidara dan Tobi lagi ngakak bareng ngeliat genteng aula roboh.

Tiba-tiba..
DUAKS!! Tobi ketiban pecahan genteng dengan sukses. Deidara ngowoh melihat rekannya tepar bersimbah darah. Tobi sendiri udah ga bergerak sama sekali. Ko'it.

"Pak Kabutooooo, un!!" teriak Deidara setelah sadar dari acara ngowohnya barusan.

Dia lari ke arah UKS yang jaraknya 20 km dari TeKaPe -buset, sekolah apa Istora Senayan tuh?

-
Kakuzu dan Hidan yang baru aja dari kantin buat malakin anak-anak -Kakuzu doang sih yang malakin, Hidan ga- ngeliat Tobi tepar di lantai aula yang udah tak ber-genteng separo. "Ngapain tuh psikopat tiduran di lantai yang banyak gentengnya?" Tanya Hidan.
"Namanya juga psikopat, biasa kali," jawab Kakuzu, "Ayo cepetan ke perpus!
Malakin anak di sana!"


3 jam kemudian, Deidara datang bareng Pak Kabuto. Pak Kabuto Cuma bisa geleng-geleng ngeliat Tobi tepar di lantai.

"Ya ampun! Lagi-lagi tepar di sini! Deidara! Saya kan sudah pernah bilang, kalo mau ngeledakin aula lagi, jangan ngajak Tobi! Ini sudah ke-23 kalinya dia ketiban genteng!" nasehat Pak Kabuto.
"Dia yang maksa, Pak, un!' ujar Deidara menuduh. Padahal Deidara yang ngajak Tobi. Akhirnya Deidara nyeret Tobi pake burung-burungan lempungnya ke UKS -inget, jaraknya 20 km!-

(o.O)

Di dekat kolam ikan, Itachi n Kisame lagi duduk di tepi kolam. Kisame lagi ngobrol sama saudara-saudara ikannya, Itachi lagi mindahin ruang kelas ke dimensi laen pake Mangekyou Sharingan.
"Lo ngapain sih mindahin kelas-kelas itu?" Tanya Kisame heran di sela-sela nge-gosipnya dengan seekor ikan koki -weh, ikan koki bisa idup di kolam, ya?-

"Gue pengen ngonsletin sharingan gue. Udah bosen, nih! Kalo udah konslet khan bisa ganti rinnegan kayak punya si Pein," jawab Itachi yang masih konsentrasi ama kerjaannya.
"Emang apa sih kerennya rinnegan punya si Pein?" Kisame masih heran.
"Yang pasti lebih hebat dari sharingan gue! Gue kasih tau aja ya, rinnegan-nya Pein itu bisa buat ngintip dalemannya orang! Khan asyik tuh bisa ngeliat warna dalemannya Konan ato cewek Oto," lanjut Itachi.

"Lo ketularan virus bokep-nya Pein, ya? Tapi terserah lo deh. Asal jangan mindahin ni kolam ikan aja. Gue ntar ga ada temen nge-gosip," tambah Kisame.

Itachi ga ngejawab.
Bu Karin yang ga sengaja lewat depan kelas yang lagi dipindah ama Itachi, kaget karena roknya mendadak ilang.
"Kya!! Rok saya raib!!" tereak Bu Karin sekeras-kerasnya. Ampe ular-ular Pak Orochimaru pada ganti kulit terus-menerus.

Itachi yang sadar kalo udah mindahin rok Bu Karin langsung berdiri n nyeret Kisame pergi. Padahal Kisame lagi asyik nge-gosip sama ikan lele, temennya si ikan koki -tapi anehnya, walopun namanya koki, masakan tuh ikan ga pernah layak makan-.


(o.O)

Back to Hidan n Kakuzu yang lagi malakin anak-anak di perpus… "Woy! Kasih duit, ga!" tereak Kakuzu pada anak cowok kurus di depannya. Dia tereak ampe cadarnya melambai-lambai. Anak itu bersyukur karena Kakuzu pake cadar. Kalo nggak, mungkin sekarang dia udah kena banjir bandang.
"Heh! Cepetan! Lo mau gue jahit, hah?" ancam Kakuzu. Terakhir, Kakuzu pernah ngejahit badan orang yang mengakibatkan mata dan bibirnya bersatu!
"Gu.. gu.. gue ga punya du.. duit..," jawab anak itu ketakutan.

"Trus, lo punya apa??" Tanya Kakuzu judes.

"Ga.. ga .. punya apa-apa..," jawab anak itu.

"Ngibul lo! Lo aja punya baju! Sini, itu aja! Ntar gue loakin di pasar," Tereak Kakuzu lagi.

"Bohong itu dosa lho! Dewa Jashin tidak menyukainya," kata Hidan.

Akhirnya, Kakuzu ngedapetin baju kucel anak itu. Sedangkan si anak hanya bisa meratapi kepergian baju kesayangannya itu (??)
"Yang sabar, ya," nasehat seorang anak cewek.


(o.O)


Sasori n Zetsu lagi di kantin. Sasori asyik sama Barbie-nya, Zetsu asyik ama bakso daging tikusnya -wew, Kakuzu dimakan!- -disambit Kakuzu-.
Verus Flytrap Zetsu ga sengaja nyenggol jus tomat ampe tumpah mengenai bulu Teddy Bear Sasori. Teddy Bear Sasori yang awalnya berwarna putih sekarang jadi bendera Indonesia. "So..sori, Sas!" kata Zetsu.
Sasori nggak ngejawab. Matanya berair ngeliat Teddy Bear kesayangannya bertema Agustusan. Dijatuhkannya Barbie yang baru dia ganti bajunya.
"Hua!! Zetsu ja'at!! Hua!! Neneeeeek!!" tangis Sasori pecah. Membuat kaca seantero Oto High School hancur berkeping-keping.

Venus Flytrap Zetsu menutup otomatis untuk mempertahankan diri dari gelombang perusak barusan.
Sasori guling-guling sambil memeluk Teddy Bear-nya.


(o.O)

Pein n Konan lagi mojok di belakang lab Biologi -belakang lab Biologi sekolah author sering buat tempat pacaran lho! Author aja pernah mergokin! Hehehe-.

"Say, ntar Malem Minggu kita jalan, yuk!" ajak Pein.
"Kemana?" Tanya Konan.

"Nonton. Katanya ada film bagus!" ujar Pein.

"Film apaan?"
"Judulnya Ratapan Kodok Tiri, yang maen Gamabunta,"

"Boleh, deh,"
Tiba – tiba Pak Suigetsu, guru Biologi, datang. Jeng jeng!!
"Pein, Konan! Kalian disuruh menghadap Pak Orochimaru sekarang!"


(o.O)

Di ruang kepala sekolah yang banyaaaaak banget foto uler…

"Kalian tahu kenapa kalian saya kumpulkan di sini?" Tanya Pak Oro basa-basi. "Bikin seni, un?" kata Deidara.
"Ngasih duit?" kata Kakuzu.

"Ngasih makan ikan?" kata Kisame.

"Nyuci Teddy saya? Hu.. hu..hu," kata Sasori sambil nangis.
"Mau nikahin saya sama Konan?" Tanya Pein semangat. Konan Cuma blushing. "DASAR BAKA!! KALIAN SAYA KUMPULKAN DI SINI SOALNYA SAYA MAU NGELUARIN KALIAN SEMUA!!" tereak Pak Oro. Telinga mereka berdenging -minus Zetsu yang udah terlindungi Venus Flytrap-nya- dan bahkan ada yang berdarah. Weks!
"Saya ngga habis pikir sama semua yang kalian lakukan! Sejak kelas satu kalian udah bikin sekolah ini hancur! Bahkan yang daftar ke sini berkurang semenjak ada kalian! Saya stress! Hiks.." kata Pak Oro sambil berlinang airmata.
"Sabar, Pak! Ini tissue-nya," kata Pak Kabuto sambil ngasih tissue ke Pak Oro.
"Makasih, Kabuto! Kamu emang soulmate-ku!"
"Biasa aja kali, Pak!" Dan mereka pun berpelukan… Para Akatsuki langsung sweatdropped.
"Back to the lap.. eh, problem! Saya akan mengembalikan kalian ke orangtua masing-masing," kata Pak Oro diplomatis.

"Tapi orangtua saya udah saya bunuh, Pak!" kata Itachi nyantai.

"Argh!! Terserah! Intinya, kalian semua saya keluarkan karena meresahkan warga Oto High School! Sudah sana pergi!" usir Pak Oro tak senonoh.
"Trus, kita sekolah di mana, Pak? Kalo biayanya mahal, saya ga mau pindah!" balas Kakuzu.

"Saya akan memindahkan kalian ke Konoha High School! Mulai besok, jangan injakkan kaki kalian di sini!"
"Tapi kita kan ga bikin keributan kayak mereka!" kata Pein, Konan, n Zetsu barengan.

"Kalian memang tidak membuat kekacauan, tapi kalian ini udah jadi siswa abadi! Begonya ga ketulungan! Kalian sekolah di sini sejak saya belum menjadi kepala sekolah!" Pak Oro masih ezmosi.

"Iya juga, ya? Kita udah sekolah di sini sejak Pak Oro masih jadi tukang nguras WC," gumam Pein pada Konan n Zetsu.
"Trus, kesalahan saya apa, Pak? Saya khan murid berprestasi," lanjut Kisame
-pada percaya kagak kalo Kisame berprestasi? Author aja ilfeel nulisnya-.

"Kamu memang berprestasi, tapi prestasi kamu cuma dalam bidang bahasa saja! Apalagi spesialis penterjemah bahasa ikan! Itu sama sekali tidak berguna!" jawab Pak Oro -kalo masalah itu sih Kisame emang berprestasi-
"Kesalahan saya apa, Pak? Saya kan sudah menjuarai Olimpiade Matematika tingkat eRTe," ujar Hidan PeDe.
"Kamu memang bener-bener berprestasi, tapi kamu udah nyebarin agama sesat ke seluruh Oto High School! Kemaren aja ada anggota FPDJ -Front Pemberantas Dewa Jashin- yang dateng kesini buat nangkep kamu!" jawab Pak Oro berapi-api.
"Trus kalo…,"

"UDAH!! SAYA GA TERIMA PROTES! SEMUANYA KELUAR DARI RUANGAN SAYA DAN JANGAN PERNAH KEMBALI!" tereak Pak Oro sekenceng-kencengnya. Author yakin abis ini Pak Oro langsung kena sariawan -apa hubungannya?
-
Mereka berjalan keluar dari ruangan dengan santai seolah ga terjadi apa-apa. "Ugh, telinga Tobi sakit. Pak Oro nyinden apa sih kok tumben lantang banget," ujar Tobi sambil memegangi kupingnya yang meneteskan darah.
"Ga tau juga. Biasanya juga Lingsir Wengi, tapi kayaknya kali ini beda, deh!" timpal Pein ngaco.

"Bego, un! Kita besok udah ga sekolah di sini lagi, un! Makanya kalo ada orang ngomong dengerin dong, un!" bentak Deidara sewot.
"Pindah ke mana, senpai?" Tanya Tobi.

"Katanya ke Konoha High School," jawab Zetsu singkat.

"Konoha?" Tanya Itachi.

"Yup," "Mang ada apa sama Konoha, Chi? Lo udah pernah ke sana?" Tanya Konan. "Eng… gak kok! Denger namanya aja baru sekarang," bantah Itachi. "Napa juga kita dipindahin. Padahal anak-anak di sini pada kaya," kata Kakuzu.
Akatsuki ngga ada yang ngerespon. Mereka berjalan ke arah gerbang.
Dari ruang kepala sekolah, Pak Oro ngeliat kepergian Akatsuki dengan linangan airmata.
"Pak, kenapa kok nangis?" Tanya Pak Kabuto prihatin.
Pak Oro ngga ngejawab.
Dia menyeka ingusnya dengan ujung kerahnya. Kabuto jijik ngeliatnya.

"Oh, Pak Oro nangisin mereka , toh?" kata Pak Kabuto saat ngeliat Akatsuki keluar gerbang,
"Udahlah, Pak, relain kepergian mereka. Jangan bersedih," hibur Pak Kabuto.

"Siapa yang sedih?! Saya malah bahagia akhirnya mereka pergi dari Oto High School. Gyahahahaha!!" tawa Pak Oro meledak. Pak Kabuto cuma bisa sweatdropped ngeliat tingkah Pak Oro yang gajebo.

(o.O)

0 komentar:

Posting Komentar

Akatsuki Translate

English French German Japanese Korean Chinese Russian Spanish
India Saudi Arabia Netherland Portugal Italian Philippines Ukraina Norwegia
Powered by
Widget translator